3 tahun berlalu setelah redesign terakhir. Setelah itu memang ada beberapa perubahan minor, tapi nggak banyak. Dalam 3 tahun ini juga ada banyak perubahan yang aku alami, baik dari segi tulisan maupun kemampuan teknis (aka. Coding). Jadi yah, why not? Aku memutuskan untuk rombak ulang blognya, termasuk desain dan branding.
Farewell, Nuxt.js
Karena blognya memang sudah lama nggak di-maintenance, tentunya yang pertama kali aku coba adalah upgrade framework nuxt.js. karena sudah 3 tahun, jujur ketinggalan jauh banget: Framework Vue 2 upgrade major, Nuxt 1 upgrade major, dan banyak plugin-plugin nuxt yang harus dikonfigurasi ulang karena entah udah nggak didukung atau pengaturannya berubah dibandingkan versi sebelumnya.
Sempat 2 hari coba upgrade websitenya, tetapi lebih banyak yang harus diperbaiki. Effortnya terlalu besar. Ditambah banyak yang aku lupa karena, memalukannya, kodenya berantakan; banyak kode duplikat, penamaan yang nggak bener, dan entah apa lagi. Jadi malu.
Pengennya sih direfactor, tapi karena effort upgradenya lebih besar, maka dengan berat hati aku memutuskan untuk mengatakan selamat tinggal ke nuxt.js.
Waktunya mencari framework baru.
Hello, Static-Site Generator
Sebenarnya yang diperlukan blog aku itu nggakbanyak-banyak banget sih:
- Blog
- Fleksibel
- SEO
- Ringan
- Futureproof (mudah dimaintenance dan minim upgrade)
Dan yang jadi poin utama, karena aku nggak pakai API eksternal, jadinya nggak perlu pakai framework javascript untuk ambil data (yang sangat2 fleksibel, tapi berat). Jadi, static-site generator (yang masih fleksibel tapi ringan) sudah mencukupi.
Dari situ, aku memutuskan untuk memilih eleventy sebagai generatornya, karena:
- Konfigurasi mudah dipahami.
- Pure HTML-CSS-JS, jadi tidak perlu belajar framework-framework lagi.
- Skor SEO tinggi karena static site
- Ringan (compile nggak sampai 1 detik :v).
Dan off we go, kita migrasi!
Proses Migrasi
Proses migrasi sendiri terbilang cepat; 2 hari websitenya sudah bisa jalan dengan eleventy sesuai dengan tema yang sebelumnya aku buat. ada beberapa yang belum sih seperti animasi, tapi itu memang sengaja dilewatkan.
Setelah migrasi selesai, aku mulai membagi kategori postnya dan diletakkan di navigasi yang baru dibuat. Ada 3 bagian baru: artikel, fiksi, dan puisi. 3 post ini yang paling banyak aku buat. Kemudian untuk karya visual (desain/foto) dan quote, aku hilangkan. Kalau quote karena nggak terpakai. Kalau desain, karena ... tujuanku untuk fokus di tulisan.
Setelah 3 tahun mulai kerja, aku memutuskan untuk memfokuskan blog ini khusus tulisan saja. Jadi seperti persona author. Untuk desain, akan masuk di portofolio lain bersamaan dengan portofolio utamaku, menjadi satu persona professional. Karena memang beda banget sih; tulisan disini banyak opini dan kreatif, tetapi persona professional full teknis. Jadi kurasa nggak nyambung sih kalau dicampur.
Re;branding
Selanjutnya, rebranding. Yang paling kelihatan mungkin background nya udah nggak ada.
Ada perubahan juga untuk warna, yang paling tertera overall warna biru temanya menjadi lebih tua. Warnanya dibuat lebih tua, untuk berkaca dari pengalaman aku yang (harapannya) makin kokoh dan dewasa. Sehingga warna yang tua ini menunjukkan keseriusan dan strength aku yang mulai matang.
Lalu untuk highlight, udah nggak ada warna kuning-kuning lagi. Warna aksen kuning kemana? diganti hijau neon.
Ini memang rencana berubah pada umumnya sih; biru dan hijau. Warna yang mungkin sekilas terlihat 'mati' atau bertabrakan kalau dicampur, tapi sebenarnya saling berhubungan satu sama lain. Ketika awalnya warnanya datar dan stabil, lalu ada fokus di warna hijau terang. Tentu mata akan teralihkan ke warna hijau yang tiba-tiba muncul itu. Ya, hijau terang menandakan dobrakan, seperti harapan agar karyaku dapat mendobrak khayalak umum.
Do'a aja sih.
Sebenarnya ada satu rencana rebranding lagi, termasuk logo. Tapi masih belum fix, karena sepertinya akan dirombak total. Jadi itu mungkin akan nanti saja.
Interaksi dengan Pembaca
Karena tujuan utama aku menulis karena ingin memberikan manfaat melalui karyaku, jujur aku ingin tau gimana pendapat orang yang membaca tulisan-tulisan aku (kalau misal ada yang baca). Tapi jujur aja, aku nggak ada media sosial. Alhasil, satu-satunya cara untuk pembaca berinteraksi yakni dengan mengirim aku email. Yang itulah alasannya aku memperjelas call to action agar orang bisa email ke aku kalau mau tanya-tanya. Karena sebelumnya terlalu banyak text, jadi nggak langsung. yg ini lebih direct.
Sebenarnya mau implementasi comment dan newsletter, tapi sepertinya terlalu overkill karena aku belum ada pembaca juga. Karena moderasinya agak ribet, kalau comment, jadi sepertinya aku mungkin akan pakai newsletter. Mungkin jadi PR untuk kedepannya.
Langkah Selanjutnya
Setelah ini apa? tentu saja menulis. Mulai lebih rajin menulis dan berkarya. Karena nggak lucu kalau misal blognya cakep, banyak fitur, tapi nggak ada tulisannya. Pembiasaan ini sih yang harus ditingkatkan lagi.