image-logo
Kita hidup di zaman internet. Yang disadari atau tidak, internet sudah menjadi kebutuhan primer. Mulai dari memakai mesin pencari untuk mencarii info-info yang dibutuhkan (tugas, artikel, berita, atau mungkin gosip?). Internet juga bisa digunakan untuk mencari referensi untuk belajar dan hiburan (youtube misal, untuk mencari tutorial dan film). Terakhir, dan paling umum, memakai media sosial (medsos).
post
/post/ada-karena-media-sosial/
Ada Karena Media Sosial

Ada Karena Media Sosial

Kita hidup di zaman internet. Yang disadari atau tidak, internet sudah menjadi kebutuhan primer. Mulai dari memakai mesin pencari untuk mencarii info-info yang dibutuhkan (tugas, artikel, berita, atau mungkin gosip?). Internet juga bisa digunakan untuk mencari referensi untuk belajar dan hiburan (youtube misal, untuk mencari tutorial dan film). Terakhir, dan paling umum, memakai media sosial (medsos).

Yang namanya medsos, dipakai sebagai interaksi orang kepada orang lain. Jualan, chat, kabar-kabari, promosi, sampai curhat. Tapi well, kalau misal dipakai dalam hal yang wajar, itu oke saja. Yang bahaya, kalau sampai berlebihan sehingga malah dapat merugikan diri sendiri.

Contoh umum, curhat di medsos. Ane berani bilang, lebih banyak kekurangan daripada kelebihan yang bisa didapat dari curhat di medsos. Pertama, membuat orang jadi makin suka menceritakan kisah hidupnya ke khalayak umum (yang sebenernya sebagian besar orang bisa jadi ga peduli dengan statusnya tersebut, sedangkan yang menulis jadi ga bisa nahan nafsu buat share). Kedua, terkesan kesepian dan kurang perhatian karena dia maunya curhat mulu. Ketiga, berpotensi membocorkan informasi pribadi yang ia miliki. Dengan segala kekurangan tersebut, tentu masih banyak yang suka curhat di medsos, bahkan walaupun Ia sadar kalau itu tidak bagus.

Yang ane bayangkan soal medsos sekarang adalah sebuah rumus implikasi jika-maka yang berbunyi jika seseorang sering mengupdate medsosnya, maka dia ada. Ada disini maksudnya adalah, hidup. Ia memiliki kehidupan. Memiliki pengalaman. Setiap share kisah yang ditaruh di medsos, curhatan, pengalaman, itu menandakan bahwa ia hidup dan ada. Kalo ga update, ya asing dan tak dikenal.

Yah walau sejujurnya, itu nggak selamanya benar. Kenapa? Karena ane berpikir, mau orang update di medsos atau nggak, ia akan tetap hidup toh. Tetap punya pengalaman dan kisah hidup yang akan ia ingat dan kenang sekalipun orang lain nggak ada yang tahu. Malah, terkadang justru dengan tidak menceritakan kehidupan pribadi di medsos, itu dapat membuat hidup makin tenang. Tenang, karena nggak akan memikirkan respon orang lain. Bikin orang nggak perlu memalsukan hidupnya agar diperhatikan. Paling utama, dapat makin menikmati hidup.

Akhirnya, semua kembali lagi kepada pengguna medsosnya. Bijak-bijaklah memakainya.

Penulis: Riza Kariza