image-logo
Umumnya, orang sekolah biar nanti kerja. Lalu, Untuk apa kita kerja?
post
/post/bekerja-dan-bermanfaat/
Bekerja dan Bermanfaat

Bekerja dan Bermanfaat

Umumnya, orang sekolah biar nanti kerja. Lalu, Untuk apa kita kerja?

Uang? Kedudukan? Tahta? Umumnya sih uang ya.

Karena tujuan ini, orang banyak yang mencari pekerjaan yang bergengsi. Yang nyaman, menghasilkan banyak uang, terus di tempat yang bergengsi. Uang dikumpulkan dengan segala cara, kedudukan tinggi diraih dengan bermacam langkah. Padahal nanti pas meninggal, uangnya tersebut nggak dibawa sepeserpun dan kedudukannya nggak bernilai di kuburan.

Karena hal tersebut, banyak orang yang fokus bekerja dan mencari kerjaan yang orientasinya uang. Ini opini pribadi aja sih, tapi kalau misal kerjanya berorientasi duid, orang nggak peduli juga manfaatnya apa buat orang lain. Yang penting gue dapet duid banyak.

Seperti yang ane bilang di atas, nanti kalau udah meninggal juga harta yang terkumpul itu nggak akan dibawa sepeserpun ke dalam kubur. Lalu apa yang akan dibawa ke kubur? Amalan. Ketika kita meninggal, hanya amalan kita yang akan menemani kita. Maka bagaimana agar amalan kita baik? Salahsatunya bekerja yang memberi manfaat, karena manusia yang terbaik ialah yang bermanfaat.

Umumnya, kerja di startup lebih bermanfaat dibanding kerja di tempat lain. Soalnya startup umumnya memberikan solusi dari banyak hal. Solusi ekonomi, solusi pendidikan, solusi lah pokoknya. Tapi apa berarti kalau misal kerja harus di startup biar bisa memberi manfaat? Belum tentu.

Emang kerjaan di area lain nggak seperti startup yang emang fokus di manfaat, tapi apa emang segala pekerjaan yang begitu atau kerjaan korporat, kasarnya, selalu money-oriented tanpa manfaat sedikitpun? Ane baru kepikiran pas mentor kantor jelasin soal sistem solusi masalah saham, sedang kantor ane merupakan kantor yang bisa dibilang korporat. sebenernya kalo mau jujur, ini juga bekerja untuk perbaikan dan kebermanfaatan. Memberi solusi. Malah, solusi yang langsung untuk perkembangan negara tanpa terjun ke ranah politik.

Mungkin sebenernya ane terlalu (atau mungkin kebanyakan orang? Entah) beranggapan kalau pekerjaan yang baik, selain yang sesuai dengan passionjuga menghasilkan manfaat. Singkatnya sih, kek produk startup baru memberi manfaat. Produk yang berhubungan dengan pemerintah, atau bahkan yang ga ada hubungannya langsung sama kebaikan itu sendiri, nilai kebaikannya lebih rendah. Eh ini kasarnya yaa?

Pada akhirnya itu relatif sih ya. Kasus di atas terjadi karena ane cuma ngeliat dari satu sisi aja, parahnya, ngeliatnya Cuma itu terus. Sama juga misalnya, seperti ane yang terus kepikiran mau bikin komik, dan nggak kepikiran cara lain buat nyalurin ide pikiran ane (walau ane sendiri suka gambar. Seringnya sih abstrak, tulisan, dan stickman). Padahal tulisan begini juga nyalurin pikiran kan. Desain juga nyalurin pikiran. Ide-ide dan aplikasi juga nyalurin pikiran.

Maka, buat kalian yang masih berstatus mahasiswa atau pelajar (padahal ane sendiri juga masih mahasiswa). Belajarlah yang bener. Kelak ilmu kalian nggak akan sia-sia. Kalau masih pelajar, jangan pilih jurusan yang bergengsi aja. Sesuaikan jurusannya dengan minat kalian, agar ilmunya bisa dipakai untuk hal yang bermanfaat.

Terakhir, kalau mau memperbaiki negara, belajar yang bener. Memang ini keliatannya pasif, terutama dengan aksi dan demo yang marak dimana-mana. Tapi percayalah, usaha tidak pernah membohongi hasil. Ilmu tersebut kelak akan lebih bermanfaat untuk orang lain dan negara dalam jangka waktu yang panjang.

Jadi kalo mau bermanfaat, belajar. Lalu kerja yang memberi manfaat buat diri, orang lain, dan negara. bukan nyari duid doang.

Penulis: Riza Kariza