image-logo
Menjadi trendsetter tidak segampang itu ternyata.
post
/post/butuh-kepercayaan-diri-untuk-menjadi-yang-pertama/
Butuh Kepercayaan Diri untuk Menjadi Yang Pertama

Butuh Kepercayaan Diri untuk Menjadi Yang Pertama

Ane membuat tulisan tentang menjaga kesehatan pendengaran. Ketika membuat artikel tersebut, ane berharap agar artikel tersebut dapat bermanfaat ke banyak orang.

Tujuannya sendiri karena dari banyak artikel tentang menjaga kesehatan (seperti kesehatan fisik dan mental), bagia pendengaran jarang dibahas. Padahal dengan sekarang banyak online meeting, bisa banyak berpengaruh.

Ketika mencari referensi tentang kesehatan telinga ini, jujur ane sedikit mendapat informasi terkait ini yang ada kaitannya dengan pekerjaan; paling adanya hanya untuk yang sudah punya gangguan pendengaran saja. Waktu itu ane berpikir, kalau dikit ketika dicari, artinya emang jarang dibahas.

Disitu ane ragu, apakah memang topik yang ane buat ini benar bisa bermanfaat? Kalau bermanfaat, kok hampir gaada di google yang bahas ini? Akhirnya sempat sehari ane stuck, sampai mencoba untuk mengganti topik tulisannya jadi lebih mainstream. Kalau gasalah bahas burnout jadinya.

Tapi karena mendadak ganti idenya, ane jujur tidak ada ide mau nulis apa. Jadi akhirnya Lepas 1 hari. Dan ujungnya ganti ke topik semula. Bodo lah, pikir ane. Yang penting jadi walau topik langka.

Jujur pas nulis ini, ane mikir-mikir lagi keputusan ane sebelumnya. Sebenarnya kalau ane jujur, ane lebih ke arah ragu. Ragu, karena ane jadi orang pertama yang mengambil topik ini (mungkin ada sih sebelumya yang ambil topik ini, tapi validasi ane di google tidak menemukan yang membahas soal ini). Yang membuat ane ragu. Ane mikir, "Ini bener ga ya? apa ane salah karena gaada orang lain yang bahas ini?" Jadi seperti mencari validasi gitu sih sebelum menjalankan idenya. Padahal, justru kalau misal artikel baru malah bagus kan, belum ada yang bahas.

Ketakutan dan keraguan karena tidak mainstream membuat ane mikir; perlu juga kepercayaan diri untuk memulai menjadi yang pertama. Menjadi trendsetter tidak segampang itu ternyata.

Penulis: Riza Kariza