image-logo
Berawal dari obrolan ringan dengan ibu. Mulai dari membahas mengenai film hingga nikah. Hingga akhirnya membahas mengenai program diet. Kemudian berlanjut dengan ane menceritakan pengalaman keliling kompleks, jalan kaki.
post
/post/generasi-mager/
Generasi Mager

Generasi Mager

Berawal dari obrolan ringan dengan ibu. Mulai dari membahas mengenai film hingga nikah. Hingga akhirnya membahas mengenai program diet. Kemudian berlanjut dengan ane menceritakan pengalaman keliling kompleks, jalan kaki.

"kok kalo di sini (jakarta), jalan kaki males gitu. Tapi kalo di luar negeri, jalan kaki berkilo-kilo juga biasa aja" kata ibu.

"Mungkin sebenernya pengaruh pola pikir juga sih. Padahal sama aja jalan kaki di tempat olahraga atau kompleks. Mungkin karena keseringan diem dan naik kendaraan" kataku.

Sambil menyeruput kopi pagi, obrolan berlanjut ke target diet mau berapa kilo selama sebulan. Berlanjut ke topik lain, dan kemudian disudahi dengan kembalinya ibu ane ke kamarnya.

Tetapi, ane masih kepikiran dengan percakapan mengenai jalan kaki tersebut. Kalau misal dihitung, mungkin kadang jalan yang kita lalui, jauhnya, bukanlah angka yang fantastis, yang terlihat seolah harus menggunakan kendaraan untuk melaluinya.

Sebagai contoh, jarak dari rumah ane ke kantor ane hanya bekisar 2-3 km. Dengan kemampuan jalan kaki ane, jarak tersebut bisa ditempuh selama 25-30 menit. Kalau secara logika, sebenernya bisa aja sih jalan kaki dari rumah ke kantor atau sebaliknya. Kalau misal iya juga, bisa menghemat ongkos jalan hingga 50%. What a big deal, isn't it? Yah walau ujungnya ane tetep naik ojek, karena kondisi jalanan yang penuh debu dan asap kendaraan. Bisa bau asap dan keringat ane kalo jalan kaki dari rumah ke kantor.

Mungkin memang pengaruh pola pikir yang membuat lebih betah naik kendaraan, walaupun ke tempat yang dekat sekalipun. Dengan dikelilingi kendaraan dan jalanan penuh asap dan debu. Terutama, dengan adanya kemudahan ojek-on-demand (baca : ojek online).

Ojek Online itu sangatlah membantu dan memudahkan, ane percaya itu. Tapi kalau digunakan berlebihan, bisa membuat penggunanya jadi males memakai tubuhnya. Nggak Cuma ojol doang sih, semua jenis teknologi : medsos, laptop, smartphone, kalau digunakan secara berlebihan dapat memberikan keburukan untuk penggunanya, salahsatunya mager (males gerak).

(Perlu dipahami, paragraf sebelumnya hanyalah pandangan subjektif ane saja, tidak ada data pasti yang menyebutkan kebenarannya karena ane berkaca ke pengalaman ane dan orang-orang sekitar ane saja).

Semoga kelak generasi ini tidak menjadi generasi mager.

Penulis: Riza Kariza