image-logo
Ikhtiar, Do'a, dan tawakkal. Itu tiga hal yang saling berkaitan satu sama lain. Namun, justru tawakkal yang sejujurnya paling sulit.
post
/post/ikhtiar-doa-tawakkal/
Tentang Ikhtiar, Doa, dan Tawakkal

Tentang Ikhtiar, Doa, dan Tawakkal

Manusia berikhtiar (berusaha) untuk meraih target dan harapan yang ingin dia raih. Ia berusaha keras untuk mencapain hasil tersebut, mengerahkan seluruh keringatnya untuk meraih keinginannya.

Setelah berikhtiar, ia berdo'a. Memohon kepada Allah agar usahanya membuahkan hasil yang baik. Kemudian, selanjutnya adalah tawakkal. Pasrah dan percaya kepada Allah bahwa Ia akan diberikan hasil akhir yang terbaik.

Yang terbaik, kuulangi, bukan yang diinginkan.

Terkadang kita suka lupa, kalau misal Allah Maha Tahu apa yang dibutuhkan hamba-Nya, walau hal yang kita butuhkan tersebut bukan hal yang sesuai dengan keinginan kita.

Namun tawakkal ini berat. Jauh lebih berat dari usaha. Bisa dikatakan karena kerakusan atau ketidaksabaran kita sebagai manusia, ingin batin ini mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan, sebagai buah dari usaha yang sudah kita lakukan. Walau sedikit, karena hati ini merasa kalau tidak terlihat sedikit buah hasilnya, usaha kita tersebut tidak bermakna.

Akibatnya, kita tidak kuat untuk bersabar. Kita menjadi terburu-buru, 'memaksa' Allah dan orang lain agar kita bisa mendapat hasil yang kita inginkan. Tanpa sadar, terburu-buru ini membuat apa yang sudah kita pupuk sebelumnya jadi lebih sedikit.

Padahal, pada akhirnya hasil akhir yang kita dapat itu, sungguh kembali kepada Allah. Allah-lah yang paling tahu apa yang terbaik untuk kita. Boleh jadi hal yang kita pikir baik, ternyata tidak baik menurut Allah. Begitu pula sebaliknya. Tugas kita sebagai manusia hanyalah berusaha, sedangkan hasil akhirnya tergantung Allah.

Jika Allah tidak menghendaki hal tersebut, maka tidak akan terjadi walau seluruh isi bumi berusaha menjadikan hal tersebut terjadi. Begitu pula, jika Allah menghendaki sesuatu terjadi, maka itu pasti terjadi walau seisi langit dan bumi menghalangi hal tersebut terjadi.

Ironisnya, ini artinya kemudahan dan kesulitan tidak menurunkan kualitas hasil akhir yang ingin diraih. Bisa jadi ada suatu hal yang sangat baik, namun kita dapatkan dengan mudah, seperti ibadah. Pun, hal yang bernilai sedikit, kita raih dengan sulit. Seperti kekayaan. Boleh jadi kemudahan tersebut didapat dengan bayaran lain sebelumnya. Kuncinya ada pada keberkahan.

Pada akhirnya, tawakkal itu berat. Bahkan mungkin lebih berat dari berusaha itu sendiri, karena kita menggantungkan harapan kita kepada hal yang belum pasti, walau hati kita sebagai manusia inginnya mendapat kepastian. Karena itulah kita diperintahkan untuk bersabar, dan memohon kepada Allah agar diberikan hasil yang terbaik.

Semoga kita dimudahkan hadinya untuk bisa terus tawakkal dan bersabar, walau usaha yang kita lakukan belum terlihat hasilnya. Tapi percayalah, Allah tidak akan menya-nyiakan usaha Hamba-Nya.

Penulis: Riza Kariza