"kadang ku bingung" Ucap Ane. "Orang dulu tidurnya cepet, bangunnya cepet, tapi kalo ditotalin mungkin 7 jam. tapi mereka bisa lebih banyak pahalanya mau gimanapun dibandingkan orang sekarang yg lebih banyak amalannya, bahkan rela tidur dikit (demi beramal tersebut)"
"iyaa kalo kata ustadz muhammad nuzul dzikri sih, salah satu perbedaan masa sekarang dengan salaf ada di keberkahan." A Menjelaskan. "mereka sangat bertauhid, dan berkorban demi ilmu, jalan jauh2 demi ilmu, menghindari maksiat, syubhat dan bid'ah semaksimal mungkin. kalo sekarang kan banyak yang sekuler, Islamnya sendiri semakin 'beragam', orang sulit memilah kalau gatau ilmunya, padahal informasi termasuk ilmu sangat dibuka lebar saat ini, harusnya kita lebih mudah kalau mau ngapalin ilmu2 Al Qur'an, Hadits, dan semisalnya."
"hampir sulit menemukan batasan2 atau penyeimbangan ikhtiar duniawi, dengan tauhid dan tawakkal pada Allah di masa sekarang, ikhtiar untuk dunia dan akhirat maksudnya."
"Bukannya justru keliatan ya?" tanya ane. "Soalnya kan jelas mana ibadah mana hal dunia."
"iyaa tapi proporsionalnya kadang samar di aktivitas awam." jelasnya.
Ane mengangguk paham. "Karena mengira aktivitas awam sebagai aktivitas akhirat, dan kadang diprioritasin disitu, Yang justru tersamar dengan kegiatan dunia, gitu bukan?"
A mengiyakan. "misal karena meniatkan kerja sebagai ibadah, jadinya kerja sekeras mungkin sering tanpa batas begadang2, padahal bisa jadi dengan dia kerja secukupnya, dan istirahat secukupnya plus shalat malam, insyaallah pekerjaannya lebih dimudahkan, dan Allah lebih ridha dengan seperti itu."
"wallahu a'lam, ini nasihat untuk ana pribadi juga" A menambahkan. "walaupun boleh2 aja kerja keras sebagai bentuk ibadah, apalagi jelas yang dilakuin adalah untuk kebaikan, tapi proporsionalnya dengan ibadah2 mahdah nya kurang diperhatikan. bahkan dalam ibadah nya itu sendiri mungkin belum dipelajari dengan baik apa sudah sesuai tuntunan atau belum.. atau dalam urusan dunianya (pekerjaan dan semacamnya) tercampur syubhat jadi niat baik tapi caranya tidak tepat"
"kadang ada aja yang menolak kenyataan dia kerja di lembaga ribawi, dengan dalih mereka bekerja untuk menafkahi keluarga, atau belajar setinggi-tingginya dan mati2an di ilmu dunia di negeri kuffar, tapi belajar ilmu Agamanya kurang."
"belajar dan bekerjanya benar, tapi caranya tidak proporsional atau kurang tepat bahkan salah" A menutup percakapan. "Tapi intinya ini sih keberkahan, karena perbedaan zaman dan masa kini yang makin sekuler dan ikhtilat segala macamnya, jadi fokus kita samar akan hal yang lebih penting.."
"Makanya alhamdulilah masih ada ulama ahlussunah yang mendakwahkan tauhid, menjauhi syirik, dan ngingetin keutamaan ilmu."
Percakapan A dan Z, pada suatu hari.