image-logo
Ane terkadang suka khawatir dengan teman ane yang pacaran, apalagi yang sampai bertahun-tahun. Iya khawatir, kalau-kalau ternyata di masa depan, rencana yang sudah dibangun bertahun-tahun sirna begitu saja. Atau kemungkinan terburuknya, takdir mendahului rencana yang sudah dibangun bersama hingga rencananya berakhir dengan penyesalan.
post
/post/keharaman-pacaran-sebuah-perspektif-yang-berbeda/
Keharaman Pacaran : Sebuah Perspektif Yang Berbeda

Keharaman Pacaran : Sebuah Perspektif Yang Berbeda

Ane terkadang suka khawatir dengan teman ane yang pacaran, apalagi yang sampai bertahun-tahun. Iya khawatir, kalau-kalau ternyata di masa depan, rencana yang sudah dibangun bertahun-tahun sirna begitu saja. Atau kemungkinan terburuknya, takdir mendahului rencana yang sudah dibangun bersama hingga rencananya berakhir dengan penyesalan.

Ane mungkin bukan teman yang baik jika berpikir begitu ke teman ane. Bukannya do'ain yang baik-baik, malah suudzon, gitu kali ya pikiran yang dibaca orang lain. tapi kekhawatiran itu sebenarnya tanda ane peduli, walaupun kadang ane sulit menampilkan rasa peduli ane.

Makanya, pas ane nemu tulisan dari ask fm temen sma yang iseng-iseng distalk ini, ane langsung cocok dan merasa harus share ini disini. Sejujurnya, tulisan ini sepikiran dengan perspektif ane, tetapi lebih jelas.

monggo, bisa dibaca saja langsung.


Haiii

Aku mau sedikit bertukar fikiran aja nih. Dan mohon digaris bawahi ini subjektif ya hanya berpaku dgn fikiran liar aku. Jadi kalo ada beda pendapat kita sama2 menghormati 🙂

"Islam mengharamkan yg namanya berpacaran". Perlu digaris bawahi mengharamkan. Dan aku pribadi alhamdulillah sampai detik ini gak pacaran dan semoga aja terus sampai pelaminan (amin).

May be kebanyakan orng single blng kalo pacaran itu kurang ada manfaatnya, buang2 uang, mesti galauin orng lain, dll. Dan akan dibales dngn yg pacaran kalau dia bakal dapet support, bakal kenal sama si perempuan "calon istrinya" dan lain2.

Tapi disini aku mau kasih 1 pandangan aja. Betapa Maha Pengasih dan Maha Penyayangnya Allah SWT dgn mengharamkan adanya pacaran.

Jadi gini, seorang yg pacaran biasanya punya tujuan mencari calon istri/suami (biasanya loh ya) dgn kata lain jika mereka sudah merasa "nyaman" satu sama lain mereka akan membuat rencana masa depan "bersama" dalam artian mereka berdua. Nah disini masalahnya. Apakah kita sendiri bisa menjamin besok pagi atau sejam setelah itu hati/perasaan kita akan tetap buat dia (?) Perlu berapa kali setiap org berganti pasangan hanya untuk menemukan the one and only, dimana hal ini mudah sekali putus, bukan masalah di orangnya namun di pacarannya. Menurut aku pacaran bukanlah suatu pengikat yg benar2 mengikat. Dimana jika ada kekurangan yg satu maka dgn dapat dipaskan begitu saja & mungkin tidak sedikit yg diputuskan saja ikatan tersebut tanpa mencari cara untuk mempertahankannya. Berbeda dgn yg namanya pernikahan dimana satu kekurangan itu akan di lengkapi oleh pasangannya & mencari jalan keluar bersama untuk mempertahankan ikatan tersebut.

Okay aku udah ngelantur. Kita balik ke masalah apakah kita masih bisa menjamin hati kita untuk si dia yg tlh kita jadikan the one and only hingga merencanakan masa depan 'bersama'. Yang pastinya kita tau bahwa Allah SWT lah Yang Maha Mombolak-Balikkan Hati manusia. Jadi mksd aku disini Allah SWT yg menjaga hati tersebut dengan 'tidak' pacaran, bukankan jika sudah merencanakan masa depan 'bersama' berarti seperti berkomitmen serius namun pengikat komitmennya blm serius (?) jika terjadi hal yg tidak diinginkan maka bukankah akan menghancurkan atau menyakiti hati seorang pecinta tersebut (?) Lain halnya jika Allah SWT membuat kita mencintai atau menyukai seseorang namun hanya kita dan Allah SWT yg tahu, tanpa adanya hubungan pacaran & tanpa adanya rencana masa depan 'bersama' jika hal terburuk terjadi (naudzubillah) maka bukan sakit yg dirasakan bukan galau berkepanjangan yg dilakukan namun percaya bahwa ada seseorang yg sama2 mendoakan agar dapat merencanakan masa depan 'bersama' dgn kita dgn ikatan yg lebih kuat.

Begitulah cara Allah SWT (islam) dlm menjaga hati & perasaan hamba-Nya. Untuk tdk berpacaran, selain menjauhkan dari zina, mendekatkan diri kepada Allah SWT (karena waktu tdk habis untuk pacaran).

Begitu Allah SWT menyayangi hamba-Nya hingga tidak membiarkan hamba-Nya merasa sakit hati

By : Alfa Suryani A

Penulis: Riza Kariza