image-logo
Dalam sebuah komunitas, pasti ada kelompok-kelompok kecil dan akan terus mengerucut hingga tak mungkin ada kelompok lagi. Terkadang bisa juga terdapat penggabungan kelompok antara satu dan lainnya.
post
/post/komunitas/
Komunitas

Komunitas

Dalam sebuah komunitas, pasti ada kelompok-kelompok kecil dan akan terus mengerucut hingga tak mungkin ada kelompok lagi. Terkadang bisa juga terdapat penggabungan kelompok antara satu dan lainnya.

Misal di sekolah, akan ada pengelompokan kecil berdasar kelasnya. Dari kelas tersebut dikelompokkan lagi ke kelas-kelas bernomor. Di dalam kelas yang sudah dikecilkan tersebut, akan ada kelompok-kelompok lagi di dalamnya, atau mungkin bisa ane sebut itu sebagai geng. Pasti ada, mau setuju atau tidak. Entah kelas yang dianggap paling kompak sekalipun.

Jika misal ada seseorang yang tidak masuk komunitas tersebut, maka ada dua kemungkinan, bisa dia tergolong seorang yang bisa masuk ke kelompok manapun atau mungkin ia tidak dapat masuk kelompok manapun. Orang jenis pertama, biasanya netral, bisa bergaul dengan siapa saja, dan dikenal banyak orang. Jenis orang kedua, terkadang tidak ada yang tahu dalamnya kecuali dari apa yang mereka lihat ataupun cerita orang (apalagi kalo orangnya introvert, beh). Seringnya sih adanya yang jenis pertama, yang kedua itu jarang. Kadang jadi yang kedua kalo dilihat sulit (kalo orangnya introvert khususnya), karena kalau mau didekatkan sulit, dan karena lama-kelamaan sudah asik dengan kelompoknya dan kenyamanannya sendiri, alhasil hubungan seseorang dengan si netral jenis kedua ini bisa jadi kaku, bahkan mungkin sampai tidak ada yang tau kabar atau kehidupannya walau sudah bertahun-tahun bersama.

Terkadang dalam satu komunitas, orang bisa saling dekat karena ada faktornya. Biasanya karena seringnya orang dalam komunitas itu bertemu atau bersama. Kadang juga bisa terjadi karena merupakan orang pertama yang berbicara di tempat baru dengannya. Di kasus lain, ada juga yang mengalami peristiwa yang tak disangka, hingga akhirnya jadi dekat tanpa tau kenapa. Bahkan, ada juga orang yang sengaja mendekatkan diri ke seseorang, yang berujung benar-benar jadi dekat dengannya.

Sebagai orang yang dari zaman smp suka memerhatikan alur pertemanan di dalam suatu komunitas, ane jadi paham alur arah pertemanan ini walau ane sendiri introvert dan lebih sering netral. Jadi kadang bisa ngeliat siapa yang temenan sama ini, yang awalnya deket sama A sekarang sama B, apa kata-kata yang berubah, mana orang yang emang tulus dalam berteman, atau hanya mementingkan diri dan kelompoknya saja.

Mungkin sama seperti orang-orang yang sudah asik dengan dunianya, ane terkadang malas bawaannya kalau misal harus bergaul dengan orang yang ga akrab atau bahkan mereka yang kaku dan tidak berusaha menyingkirkan kekakuannya. Ane tetap bergaul dan berbicara, tetapi seperlunya.

Kata-kata motivasi itu selalu benar : ane bisa berbaur jika dimulai dari diri sendiri. Tetapi ada kalanya, yang terbaik ialam memutuskan berhenti dan mundur, untuk kemudian tetap berusaha seadanya tanpa berharap apa-apa. Selama harta yang paling utama tidak hilang.

Nb. Baru sadar ane ini jadi kek curhatan -_-

Penulis: Riza Kariza