image-logo
Terkadang, seseorang hanya minta didengarkan. Tidak lebih, tidak kurang.
post
/post/mendengarkan-dan-judging/
Mendengarkan dan Judging

Mendengarkan dan Judging

(artikel kedua mengenai mendengarkan)

lu kurang bersyukur aja sama hidup itu mah

bahagia dong, lakuin hal yang menurut lu bahagia

apa coba yang bikin lu sedih? Makan gampang, muka udah cakep, kurang apa coba?

coba deh kamu gini gini gitu gitu.

Pernah ketika lagi curhat, lawan bicaranya berkata seperti itu? Atau justru ente sendiri yang mengatakan hal sejenis itu ke temen yang lagi curhat?

Pernah? Ok. Selamat. Ente-ente yang baca ini bisa menjadi sebab kebangkitan temen ente tersebut,

..atau malah bisa menjadi sebab atas keterpurukannya yang makin menjadi-jadi.

Lah kok?

Gini,

Temen ente itu curhat mengenai masalah atau uneg-uneg hatinya kan?? Nah berarti dia percaya sama ente. Hanya saja, perlu diperhatikan. Apa tujuan teman ente tersebut curhat ke ente?

Meminta solusi? Ok, kalo minta solusi, maka silahkan beri dia saran dengan baik dan benar. Walau sebenarnya, perlu diperhatikan kalau misal saran yang diberikan cocok dengan sikon teman anda, baik dari isi dan cara penyampaiannya.

Atau sebenarnya dia hanya minta didengarkan? Nah ini.

Seseorang yang hanya minta didengarkan, apalagi kalau sebelumnya dia nggak pernah curhat (yang artinya, curhat tersebut merupakan usaha besar untuk dia lakukan, segampang apapun anda melihatnya) respon yang diberikan itu harus mikir-mikir banget. Salah-salah, yang ada bukan menyelesaikan masalahnya, yang ada malah bikin temen ente itu makin sedih atau malah down. Kalau udah begitu, selamat! Anda sukses kehilangan kepercayaan temen anda tersebut.

Terkadang, seseorang hanya minta didengarkan. Tidak lebih, tidak kurang.

Terkadang, Seseorang hanya minta didengarkan, tanpa men-judge, tanpa dikomentari.

Terkadang, seseorang hanya minta didengarkan. Mengharapkan dukungan, bahwasanya ada yang peduli.

Karena sebenarnya, dan terutama untuk pengidap mental health problem, respon yang buruk seperti mengomentari tanpa melihat situasi hanya akan memperkeruh keadaannya.

Penulis: Riza Kariza