Dalam berusaha untuk berubah menjadi lebih baik, umumnya yang paling sulit itu adalah bersabar atas proses yang ada. Karena menikmati proses itu tidak asik bukan? Kita berusaha sekuat tenaga hingga hati kita lelah, tetapi sejauh manapun kita berusaha, seperti tidak ada ujungnya. Sedihnya lagi, mungkin kita merasa usaha yang kita lakukan sia-sia, seolah tidak ada hasilnya. Pun ketika sedang berubah, kita masih melakukan kesalahan yang sama.
Teman, sesungguhnya manusia itu selalu diliputi kekhilafan, selalu melakukan kesalahan. Tidak ada manusia yang sempurna. Karena itu, maafkanlah dirimu ketika melakukan kesalahan, dan teruslah berproses berubah. Selama kita selalu berusaha untuk berubah menjadi lebih baik, maafkanlah dirimu dan teruslah berusaha, karena itulah proses.
Bicara soal proses, banyak dari kita yang hanya fokus pada tujuan akhir. Hal ini membuat kita hanya melihat 2 hal saja: sudah berubah atau belum. Kalau kita sudah sesuai dengan tujuan yang kita harapkan, artinya kita sudah berubah. Sebaliknya, kalau masih belum sesuai, maka kita masih belum berhasil. Fokus seperti ini lebih banyak membuat kita lebih mudah menyerah atas target kita, karena usaha dan proses untuk berubah bukanlah hal instant yang langsung dicapai; Semuanya memerlukan proses. Tidak bisa dilihat dengan hitam-putih saja. Ketika berproses, bisa jadi kita ada perkembangan kecil walau belum sempurna, misal berusaha untuk tidak mudah marah. Kalau biasanya dari 10 kejadian, kita akan selalu marah, tetapi setelah proses berubah kita hanya marah 7 kali, itu bagus. Ada perkembangan. Manusia itu diliputi kekhilafan, jadi kalau misal masih suka khilaf dalam proses berubah, jangan sedih. Yang terpenting kita berproses.
Sebagai pengingat, tidak ada usaha berubah yang sia-sia. Semuanya adalah proses, tinggal bagaimana kitanya saja melihatnya.