Orang bisa berubah, jadi baik dan buruk. Jadi jelek atau cakep (tergantung make-up-nya). Terlepas dari berubah bagaimana, perubahan itu patut disyukuri.
Kenapa bersyukur? Karena orang bisa berubah, berarti orang bisa punya kesempatan untuk jadi lebih baik dari dirinya yang sekarang.
seandainya nggak bisa berubah, maka dirinya bakal gitu-gitu aja.
Ga usah jauh-jauh, ane misal. Dulu ane tuh buruk banget sifatnya. Yang paling umum, ane egois. sampe sekarang masih sih, tapi bisa dikurangi kadarnya. Selain egois juga masih banyak sifat jelek lainnya, yang kalau misal itu semua ditumpuk mungkin bisa jadi gunung saking banyaknya. Dan saking banyaknya juga, sifat tersebut berbekas di mata ane. Kalau misal orang yang kenal ane membandingkan ane yang sekarang dan dulu, pasti keliatan banget bedanya. (pernah baca di artikel, kalau misal isi pikiran dan sifat itu bisa berbekas di wajah, jadi kalau pikirannya kotor, tercermin di wajahnya, begitupula sebaliknya. Walau sebenernya nggak bisa digeneralisir sih. Agak bahaya kalau orang jadi sok tau menerjemahkan sifat seseorang dari wajahnya).
Ini juga bagian dari fase hidup sebenarnya; belajar dari apa-apa yang sudah dialami. Makanya, selain bersyukur bisa berubah, ane juga bersyukur orang-orang di sekitar ane baik, bisa membantu ane berubah jadi lebih baik lagi. Ane ga bisa bayangin bagaimana jadinya ane kalau misal lingkungan ane itu buruk.
Karena perubahan ane nggak akan berhasil kalau bukan karena izin Allah.
Nb. Setelah Allah mempertemukan ane dengan seseorang yang prilakunya membuat ane bercermin ke diri sendiri, karena melihatnya membuat ane ingat diri ane yang dulu. kalau misal Allah ga memberikan ane pengalaman nggak enak yang membuat ane nggak berubah, mungkin saja ane sekarang akan seperti orang tersebut. ane makin bersyukur akan bisanya manusia berubah, walaupun cara yang Allah berikan mungkin terlihat menyakitkan saat dialami dahulu.