Setiap manusia akan merasakan yang namanya 'kematian', namun sedikit yang mempersiapkan diri untuk menemuinya.
Bagi banyak manusia, kematian hanyalah 'akhir'. Ketika kita mati, waktu yang berjalan akan berhenti. Selesai. Titik. Dan kehidupan kita hanyalah kehidupan saat ini. Artinya, bagi mereka hanya hidup untuk kehidupan saat ini saja.
Sebagian manusia, mereka memupuk untuk keberlangsungan mereka di dunia saat ini. Mereka lari dari pemutus kelezatan. Tidak, mungkin mereka sadar, tetapi mereka menutup mata, seolah mereka akan hidup 1000 tahun. Mereka kira mereka bisa menghindari kematian dengan memperbanyak harta dan prestasi, tetapi sungguh itu merupakan pikiran yang fana.
Berapa banyak orang yang memiliki banyak hal ketika muda, namun di waktu keriput mulai tumbuh di wajah mereka, mereka merasa hidup mereka sia-sia. Berapa banyak para penumpuk kekayaan tersebut yang tiap malam hatinya tidak tenang, walau dikelilingi pelindung tercanggih di rumah mereka sendiri.
Mereka tidak puas, merasa kurang. lalu terus menambah harta mereka, Menambah prestasi, berharap hal tersebut dapat mehilangkan kehampaan yang mereka rasakan.
Tidak sedikit yang akhirnya 'kabur' dengan mengakhiri diri mereka sendiri. Tidak kuat menanggung beban hati hingga waktu kematian datang menjemput mereka sendiri. Berharap dengan begitu, semua penderitaan mereka akan berakhir.
Sayangnya, mereka tidak tahu, kalaul kematian hanyalah awal dari perjalanan panjang yang akan mereka lalui selamanya.
Mereka tidak mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang lebih kekal, karena waktu mereka habis untuk memupuk harta di persinggahan yang bernama dunia.
Mereka sedih, memohon untuk dihidupkan kembali, agar mereka dapat beribadah dan mempersiapkan bekal dengan sebaik-baiknya. Naas, waktu hanya berjalan ke depan. Kesempatan yang ada sudah habis.
Apakah jika mereka mendapat bocoran tentang kehidupan setelah kematian ini, mereka akan merenung? Apakah jika mereka diberitahu bahwa dunia yang mereka jalankan hanyalah persinggahan, mereka akan mempercayainya? Dengan banyaknya petunjuk yang sudah tersebar banyak, yakni petunjuk yang bernama Al-Qur'an. Yang berisi panduan kehidupan hingga akhir hayat, agar tiap manusia yang membaca petunjuk tersebut, dapat mempersiapkan langkah yang lebih baik ke depannya?
Apakah jika mereka membaca, mereka tidak akan menyia-nyiakan kembali waktu yang mereka lalui?
Aku hanya berharap semoga bisa. Walau sedikit, kuharap hati mereka bisa terbuka untuk menerima hidayah ini.