Manusia diciptakan memiliki dua telinga, yang dipakai untuk mendengar. Mendengar suara alam, atau suara makhluk hidup. Walau begitu, sedikit yang dapat menjadi pendengar yang baik. Banyak yang ketika mendengarkan, malah fokus ke diri sendiri atau tidak memerhatikan sepenuhnya lawan bicaranya. Ada juga orang yang mendengarkan, tetapi tidak memberi respon yang sesuai dengan yang dibutuhkan lawan bicara. Paling parah, ketika sudah mendengar tetapi meremehkan apa yang disampaikan oleh lawan bicara.
Tidak semua orang dapat menjadi pendengar yang baik. Butuh nurani, perasaan, dan seni khusus untuk dapat menjadi seperti itu.
Untuk nurani dan perasaan, dapat dipahami dengan hati sendiri. Adapun untuk seninya, beberapa yang ane tahu seperti berikut:
- Ketika mendengarkan, fokus untuk mendengarkan. Tunjukkan kalau kita memang mendengarkan apa yang dikatakan lawan bicara kita. Sebisa mungkin, jangan sambil melakukan hal lain, terutama jika topik pembicaraannya serius. Fokus ke hal lain dapat membuat lawan bicara kita mengira kita tidak serius mendengarkan.
- Pendengar yang baik tidak pasif, melainkan aktif membantu lawan bicaranya untuk mengutarakan maksud yang dibicarakannya. Contoh ketika lawan bicara bingung menjelaskan dengan kata-kata, atau ketika masih ada yang ingin dikatakan tetapi ragu untuk disampaikan.
- Sebisa mungkin jangan menyela ketika lawan bicara sedang berbicara. Mungkin karena kebiasaan kita yang suka ingin bicara atau tidak sabar, kadang kita suka menyela saat di tengah-tengah lawan bicara sedang mengeluarkan maksudnya. Hal ini dapat membuat lawan bicara mengira kita tidak betah mendengarkannya. Sabar dan tunggu hingga kita mendapatkan kesempatan untuk berbicara.
- Ketika merespon, pastikan respon yang diberikan sesuai dengan kebutuhan lawan bicara. Coba lihat, disini ane tulis kebutuhan, bukan keinginan. Terkadang yang sebenarnya dibutuhkan orang yang berbicara itu berkebalikan dengan apa yang diinginkannya. Misal orang yang sedang curhat/down, dia minta dikritiki, tapi kritik dapat membuat dia makin down, karena yang dia butuhkan hanya didengarkan. Pendengar yang baik tahu apa yang dibutuhkan lawan bicaranya saat sedang berbicara dengannya.
- Kalau bingung, jangan malu bertanya maksud lawan bicara. Jangan membuat kesimpulan di awal karena bisa jadi maksud lawan bicara lebih dalam dibandingkan apa yang kita kira-kira.
Intinya adalah, untuk menjadi pendengar yang baik, terapkan seni-seni tersebut. Mungkin ada yang lebih baik lagi atau kurang, tetapi bisa ditambahkan. Selain itu, diperlukan juga nurani dalam mendengarkan, karena di banyak waktu, manusia tidak dapat dipahami hanya dengan logika saja.
Mungkin bisa dicoba dengan mulai mendengarkan orang-orang terdekat, seperti keluarga dan sahabat, lalu dicoba dengan mendengarkan rekan kerja atau teman sekolah. Butuh banyak latihan dan kesabaran untuk dapat menjadi pendengar yang baik.