image-logo
Ane bisa bilang begini, karena walaupun banyak komik dan karya yang ditujukan untuk dakwah, tetapi ane lihat sedikit yang fokus penceritaannya ke pendidikan ilmu agama. Malah, banyaknya lebih terfokus ke hiburannya dibandingkan pesannya. Mungkin ane bisa salah juga, karena ini pandangan pribadi ane.
post
/post/tentang-gambar/
Tentang Gambar

Tentang Gambar

Ane bisa bilang begini, karena walaupun banyak komik dan karya yang ditujukan untuk dakwah, tetapi ane lihat sedikit yang fokus penceritaannya ke pendidikan ilmu agama. Malah, banyaknya lebih terfokus ke hiburannya dibandingkan pesannya. Mungkin ane bisa salah juga, karena ini pandangan pribadi ane.

Sedari kecil, ane suka menggambar. Mulai dari menggambar abstrak hingga coretan rumus dan peta. Terkadang ane juga suka menggambar karakter untuk menunjukkan maksud suatu gambar atau karakter.

Berbicara soal menggambar karakter -atau makhluk bernyawa, mungkin ada pihak yang melihatnya sebagai persoalan halal-haram. Ada yang mengatakan menggambar ini adalah suatu perbuatan haram, bahkan dosa besar. Sedangkan pihak lain ada yang melihat bahwa keharaman menggambar itu sudah tidak relevan pun terdapat banyak celah, sehingga sah-sah saja menggambar tergantung niatnya. Sungguh banyak perbedaan pendapat dalam hal ini. Bisa jadi pandangan ane mengenai keharaman menggambar makhluk bernyawa, berbeda dengan pandangan pembaca yang melihatnya sebagai suatu hal yang mubah. Kesimpulan yang jelas sebenarnya adalah haram. Tetapi ane nggak akan membahas itu di sini, sudah banyak ustadz-ustadz yang lebih paham menjelaskan soal itu. Jika ingin mengetahui penjelasan soal keharamannya, bisa melihat link referensi di akhir tulisan ini.

Untuk yang memperbolehkan, umumnya tujuan menggambar makhluk bernyawa antara tiga hal : hiburan/ekspresi seni, penghasilan, dan dakwah fii sabilillah. Tulisan ini hanya akan fokus ke tujuan yang terakhir.

Ane mengingat pesan rasulullah, bahwa "jika seseorang mendapat hidayah melalui diri kita, maka itu jauh lebih baik daripada unta merah". Sungguh, ane -dan mungkin orang-orang yang berdakwah melalui gambar, sangat menginginkan karyanya menjadi perantara untuk hidayah seseorang. Karena itu, terkadang ane lebih fokus ke pesan yang gambar dan karya ane buat, kualitas estetis nomor dua. bukankah itu pula yang menjadi fokus desain? Bisa dibilang pengaruh jadi anak desain juga sih.

Kita dan gambar yang kita buat hanyalah sebuah perantara untuk hidayah tersebut disampaikan, karena pada dasarnya, Allah lebih menilai prosesnya daripada hasilnya. Walaupun niatnya baik, jika cara yang dilakukan tidak tepat, maka tetap merugi bukan? Pun Allah tidak melihat dari banyaknya orang yang berhasil memberi like and share ke gambar kita, tetapi apakah gambar yang kita buat tidak melanggar larangan Allah, Kemudian sejauh mana gambar kita dapat bermanfaat bagi orang lain, karena manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi lainnya.

Maka sejujurnya, terkadang ane menyayangkan kalau suatu gambar yang ditujukan untuk dakwah atau memberi pesan positif lebih banyak fanservicenya dibandingkan pesan moralnya demi mendapatkan banyak pasar (seperti cogan, cecan, atau lawakan umum). Bukankah letak hidayah itu ada di tangan Allah? Bahkan, sebuah celana dalam yang kotor dapat menjadi perantara hidayah kepada seseorang, dan ini nyata. Maka mengapa banyak gambar yang informasi bermanfaatnya lebih sedikit dibandingkan hiburannya? Bukankah sayang jika pada akhirnya gambar tersebut malah membuat niat kita melenceng karena lebih berfokus ke banyak followers tanpa meningkatkan kualitas pesan dalam gambar tersebut?

Sungguh, ana percaya hitung-hitungan ghaib tidak semudah itu. Bisa jadi kan, gambar yang jumlah followers-nya 1 juta lebih sedikit pahalanya daripada sebuah gambar yang followersnya hanya hitungan ratusan karena kualitas pesan dalam gambar tersebut lebih baik? Pun gambar yang gambarnya biasa saja, tetapi lebih memberikan kepada pembuatnya bergunung-gunung pahala dibandingkan suatu gambar indah nan keren seperti anime jepang, tetapi isinya lebih banyak lawakan? Yah walau sebenarnya masalah pahala itu juga masalah ghaib sih.

Maka sekali lagi, jika memang Allah menjadikan karya kita sebagai perantara hidayah ke orang lain walaupun itu hanyalah gambar desain abstrak dengan tulisan seadanya, maka itu mungkin saja.

Maka dari itu, perbanyaklah perdalam ilmu agama, terapkan, dan sebar melalui gambar agar makin manis manfaatnya. Silahkan jika ingin memerhatikan estetika dalam gambar, tetapi jangan sampai waktu yang dihabiskan untuk mempelajari ilmu keindahan gambar tersebut lebih banyak dibandingkan ilmu akhirat, karena dunia hanyalah sementara, sedang akhirat ialah sesuatu yang kekal.

Nb. Beberapa link video kajian ulama dan ustadz mengenai gambar makhluk bernyawa :

Penulis: Riza Kariza