Dalam suatu hubungan, terdapat banyak variabel yang memengaruhi jalannya hubungan itu. Ada variabel yang mendukung, sehingga hubungan tersebut berjalan baik. Ada pula variabel buruk, yang membuat hubungan kian merusak. Tiap variabel pada dasarnya dipengaruhi oleh individu atau lingkungan di sekitar hubungan tersebut berlangsung.
Salahsatu variabel yang umum memengaruhi suatu hubungan adalah masalah. Variabel ini berpotensi membuat suatu hubungan diwarnai perselisihan dan perpecahan, bahkan menghancurkan. Tetapi terkadang -walau sangat sedikit-, masalah dapat membantu seseorang makin mengenal satu sama lain.
Yang sekarang Ane pikirkan adalah: jika dalam suatu hubungan ada masalah, sikap apa yang terbaik untuk dilakukan? bertindak dengan mempertimbangkan masalah yang sudah terjadi, atau bersikap biasa saja seolah tidak ada apa-apa? Well, Dalam hal ini mungkin jawaban pertama yang paling tepat. Tetapi bagaimana jika masalahnya sudah selesai, tetapi hubungan tersebut menjadi tidak sama dengan dulu? Mana yang paling baik antara 2 solusi tersebut?
Jujur, Ane nggak tahu.
Jika Ane berada di posisi seperti itu, Ane hanya menginginkan agar hubungan itu makin membaik. Kembali seperti dulu. Yah, jadinya mungkin Ane perlu bertindak yang terbaik untuk mencapai keinginan tersebut. Di sisi lain, Ane juga tidak mau terlalu kepikiran mengenai masalah yang sudah lampau. Bisa bikin depresi. Merenungi masalah boleh, tetapi jangan berlebihan. Secukupnya, dan maafkan dirimu sendiri. Jika salah, minta maaf ke yang disakiti, dan tetap berusaha memaafkan diri sendiri. Jika tidak bisa memaafkan diri sendiri, bagaimanalah Ane bisa move-on?