image-logo
Semua orang bisa berkata-kata. Baik berkata manis, maupun pahit. Kata-kata tersebut, yang menjadi cerminan kepribadian orang tersebut. Baik Ia berkata manis, maupun pahit.
post
/post/ucapan-basi/
Ucapan Basi

Ucapan Basi

Semua orang bisa berkata-kata.
Baik berkata manis, maupun pahit.
Kata-kata tersebut, yang menjadi cerminan kepribadian orang tersebut.
Baik Ia berkata manis, maupun pahit.

Tetapi anehnya, orang banyak yang mengeluarkan kata-kata manis. Mengatakan kata-kata berbau positif tepatnya. Mungkin karena kata-kata tersebut ampuh menarik perhatian orang lain. Kendati kata-kata yang diucapkan tersebut hanya berhenti di lisan saja.

Katakanlah, banyak yang mengatakan kata-kata harum seperti "keadilan sosial", "kebaikan", "kebersamaan", dan lain sebagainya. Saking sering dan banyaknya diucapkan oleh orang lain, terkadang ane merasa kata-kata tersebut bisa menjadi basi. Iya basi, karena hanya diucapkan tanpa dibuktikan dan praktekkan.

Banyak yang berkata suatu hal ini baik dan untuk kebaikan bersama, tetapi setelah diperhatikan justru hal tersebut lebih banyak yang buruk dampaknya.

Banyak yang berkata apa-apa yang ia perjuangkan demi keadilan, tetapi nyatanya hal tersebut malah membuahkan diskriminasi dan menyengsarakan.

Banyak yang berkata ini semua baik demi kebersamaan dan keberagaman, tetapi kata-kata di atas justru bagi ane terlihat seperti sebuah kebohongan yang dijual untuk mencari perhatian.

Kebohongan adalah kebohongan dan salah adalah salah. Walaupun seluruh umat manusia memercayainya. Kebenaran adalah kebenaran dan benar adalah benar. walau tiada satupun manusia memercayainya.

Allah tahu apa-apa yang ada di hati manusia, sekecil apapun itu. Yang ada, kalau orang bohong itu akan berdampak buruk ke hati mereka sendiri, yakni perasaan tidak tenang.

Tidak perlulah menutupi kesalahan dengan pembenaran memakai kata-kata manis. Yang ada, ketenangan hati yang menjadi korbannya.

Cukuplah lisan berkata jujur sesuai yang apa yang diperbuat oleh badannya.

Biarlah hati dan pikiran jernih kita menilai, apakah apa yang kita dengar sama dengan yang kita lihat.

Karena ucapan manis, jika diucapkan tanpa makna bisa menjadi basi.

Penulis: Riza Kariza