Belakangan memikirkan tentang "major malfunction" di NASA. Saya baru tahu beberapa saat yang lalu, setelah nonton TV. Bahwa NASA pernah melaksanakan program meluncurkan guru ke luar angkasa ditemani 6 petugas lain. Para siswa dan keluarga sang guru ikut menonton. Kejadian ini adalah kejadian menyenangkan! Pengalaman yang baik. Mereka menyaksikan pesawat itu meluncur. Tinggi. Ke atas. Mereka menyaksikan itu semua. Termasuk…. Termasuk saat pesawat itu meledak di langit.
Seketika suasana berubah. Keadaan seolah ditutupi awan duka dan kesedihan. Lebih lagi setelah diketahui, bahwa penyebab meledaknya pesawat ulang-alik tersebut karena kebocoran pada roket peluncur pesawat, dan pihak NASA mengetahui perihal kebocoran tersebut, tetapi tetap meneruskan penerbangan.
Sedih? Pasti. Saya kalau jadi keluarga korban atau yang nonton bisa jadi merasakan kekecewaan yang sangat. Tetapi yang harus diingat adalah, itu sudah qadarullah, takdir yang sudah Allah tentukan. Kematian tiap orang sudah digariskan oleh-Nya bahkan sebelum kita keluar dari rahim ibu kita. Tidak hanya kematian; Amal, rizki, sengsara dan bahagia kita pun sudah ditentukan sejak awal. Jika memang begitu, tak perlu berlama-lama dalam kejatuhan. Pasti ada jalan untuk bangkit dan membawa kemajuan.
Benar saja, peristiwa itu menjadi titik awal akan pembuatan WWW (World Wide Web) oleh generasi X (sayangnya Saya lupa ceritanya), yang dampak dan manfaatnya sudah kita rasakan sekarang, seperti saat Anda membaca tulisan ini di blog Saya.
Percaya saja, akan ada jalan untuk Ia yang ingin bangkit. Bahkan, terkadang keterpurukan adalah langkah awal untuk kebangkitan.